SUDAH
SAATNYA PEDULI DENGAN SAMPAH
Masalah
sampah sepertinya tidak bisa dianggap perkara mudah. Dari hari ke hari, tahun
ke tahun masalah sampah justru kian pelik, bahkan menambah daftar rentetan
masalah di berbagai daerah yang tak kunjung terselesaikan. Membeludagnya
populasi penduduk juga berpotensi bakal terjadinya penumpukan volume sampah
yang akan terus meningkat. Aktifitas masyarakat yang tidak bisa lepas dari
bahan-bahan hasil pabrik, yang kemudian sisa-sisa tersebut menyampah akan sulit
disiasati, mengingat bahan-bahan produksi pabrik sulit untuk diuraikan kembali
secara alami, akibatnya penumpukan sampah akan terjadi di tempat-tempat
pembuangan.
Bank
Dunia menyebutkan bahwa Indonesia setiap harinya menghasilkan sampah padat
secara nasional mencapai 151.921 ton per hari. Ini berarti ,rata-rata setiap
penduduk Indonesia membuang sampah padat sebesar 0,85 kg setiap hari. Jika hal
ini terus menerus dibiarkan akan membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin
digunungi oleh sampah, otomatis jika kapasitas lahan TPA sudah tidak muat lagi
untuk menampung sampah yang ada, harus di buatlah TPA yang baru dan ini akan
menimbulkan peluasan areal penumpukan sampah. Data Bank Dunia juga menyayangkan
bahwa dari total sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya 80% yang
berhasil dikumpulkan, sisanya terbuang mencemari lingkungan. Bayangkan saja
kalau 20% dari jumlah sampah yang dihasilkan dibiarkan begitu saja,pasti akan membuat
lingkungan kita akan semakin tercemari oleh sampah. Dalam laporannya,Bank Dunia
juga memprediksi bahwa mulai tahun ini sampai tahun 2025 jumlah sampah padat di
kota-kota dunia akan terus meningkat sebesar 70%,dari 1,3 miliyar ton per tahun
menjadi 2,2 miliar ton pertahun.
Dalam peningkatan jumlah
sampah yang di produksi masyarakat saat ini, jarang masyarakat yang mau peduli
akan pengolahan sampah. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat dalam pengolahan sampah. Padahal bukan saatnya lagi kita berpangku tangan dan bersikap tak
mau tahu dengan sampah yang semakin hari produksinya semakin meningkat dan
mengancam kelestarian linkungan.
Sebenarnya
sampah bukan hanya tugas pemulung dan petugas sampah yang memiliki tangan mulia
dalam menjaga kelestarian lingkungan dari sampah yang berserakan dimana-mana, tetapi
ini merupakan tugas kita semua yang menjadi penduduk bumi untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam mengolah sampah
agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir, yakni dengan memanfaatkannya
menjadi sesuatu yang bernilai, salah satunya yaitu dengan menciptakan
kreatifitas berupa aksesoris berbahan baku sampah yang tidak dapat diurai
secara alami, dengan mengolah atau mendaur ulang kembali sampah berarti kita
telah mengurangi penumpukan sampah. Kita harus keluar dari dari kebiasaan lama,
jangan hanya buang,agkut,dan tumpuk sampah
saja. Tetapi mari kita rubah dengan buang,agkut,dan olah sampahnya.
Kita
jadikan diri kita sebagai pejuang sampah yang mencintai kebersihan lingkungan, diawali
dengan hal yang kecil dari diri kita sendiri, kemudian kita ajak semua
masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, karena dengan begitu maka akan
menimbulkan evek yang positif bagi diri kita sendiri dan orang lain maupun
lingkungan kita. Kalau bukan dari sekarang kapan lagi kita perduli dengan
permasalahan sampah yang semakin merebak di mana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar