Selasa, 06 November 2012

Sudah Saatnya Menjadi #Pejuangsampah


SUDAH SAATNYA PEDULI DENGAN SAMPAH

Masalah sampah sepertinya tidak bisa dianggap perkara mudah. Dari hari ke hari, tahun ke tahun masalah sampah justru kian pelik, bahkan menambah daftar rentetan masalah di berbagai daerah yang tak kunjung terselesaikan. Membeludagnya populasi penduduk juga berpotensi bakal terjadinya penumpukan volume sampah yang akan terus meningkat. Aktifitas masyarakat yang tidak bisa lepas dari bahan-bahan hasil pabrik, yang kemudian sisa-sisa tersebut menyampah akan sulit disiasati, mengingat bahan-bahan produksi pabrik sulit untuk diuraikan kembali secara alami, akibatnya penumpukan sampah akan terjadi di tempat-tempat pembuangan. 
      
Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia setiap harinya menghasilkan sampah padat secara nasional mencapai 151.921 ton per hari. Ini berarti ,rata-rata setiap penduduk Indonesia membuang sampah padat sebesar 0,85 kg setiap hari. Jika hal ini terus menerus dibiarkan akan membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin digunungi oleh sampah, otomatis jika kapasitas lahan TPA sudah tidak muat lagi untuk menampung sampah yang ada, harus di buatlah TPA yang baru dan ini akan menimbulkan peluasan areal penumpukan sampah. Data Bank Dunia juga menyayangkan bahwa dari total sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya 80% yang berhasil dikumpulkan, sisanya terbuang mencemari lingkungan. Bayangkan saja kalau 20% dari jumlah sampah yang dihasilkan dibiarkan begitu saja,pasti akan membuat lingkungan kita akan semakin tercemari oleh sampah. Dalam laporannya,Bank Dunia juga memprediksi bahwa mulai tahun ini sampai tahun 2025 jumlah sampah padat di kota-kota dunia akan terus meningkat sebesar 70%,dari 1,3 miliyar ton per tahun menjadi 2,2 miliar ton pertahun.
 Dalam peningkatan jumlah sampah yang di produksi masyarakat saat ini, jarang masyarakat yang mau peduli akan pengolahan sampah. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengolahan sampah. Padahal bukan saatnya lagi kita berpangku tangan dan bersikap tak mau tahu dengan sampah yang semakin hari produksinya semakin meningkat dan mengancam kelestarian linkungan.
Sebenarnya sampah bukan hanya tugas pemulung dan petugas sampah yang memiliki tangan mulia dalam menjaga kelestarian lingkungan dari sampah yang berserakan dimana-mana, tetapi ini merupakan tugas kita semua yang menjadi penduduk bumi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam mengolah sampah agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir, yakni dengan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bernilai, salah satunya yaitu dengan menciptakan kreatifitas berupa aksesoris berbahan baku sampah yang tidak dapat diurai secara alami, dengan mengolah atau mendaur ulang kembali sampah berarti kita telah mengurangi penumpukan sampah. Kita harus keluar dari dari kebiasaan lama, jangan hanya buang,agkut,dan tumpuk sampah saja. Tetapi mari kita rubah dengan buang,agkut,dan olah sampahnya.
Kita jadikan diri kita sebagai pejuang sampah yang mencintai kebersihan lingkungan, diawali dengan hal yang kecil dari diri kita sendiri, kemudian kita ajak semua masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, karena dengan begitu maka akan menimbulkan evek yang positif bagi diri kita sendiri dan orang lain maupun lingkungan kita. Kalau bukan dari sekarang kapan lagi kita perduli dengan permasalahan sampah yang semakin merebak di mana-mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar